SELAYANG

" Sai Sipa Diwaka Gantani Pun... Sai Bumi Khuwa Jukhai. Pepadun Jama Sai Batin. Sangun Saka Jak Tumbay. Sai Yakin Bumi Tulin. Hukum Sipatni Adat, Pukhanti Pakha Niti. Igama Pakha Wasa... Juga Makhi Sai Temon... Tihadap Kuti Khumpok Kepakha Punyimbang Bubidang Bumi, Bubidang Buai."

Monday, March 12, 2012


SELAYANG PANDANG


Dalam khasanah Gaman Badik, hampir seluruh suku – suku Bangsa Melayu memiliki bermacam-macam jenis  badik. Dan dari beberapa jenis tersebut dapat kita bagi menjadi 2 kriteria, yaitu jenis “Cakha Bekining” dan jenis “Cakha Lebai”.


Walaupun kedua jenis badik tersebut sedikit berbeda itupun masih terbagi lagi menurut Model dan Pamor.

Pamor dalam istilah Gaman jenis Badik tidaklah sama dalam istilah pamor dalam perkerisan. Pamor dalam badik identik dengan ke-tanda-an, contoh tanda gurat (“garis”) pada bilah badik disebut dengan BAYANG (alur darah; istilah umum). Dari beberapa garis Bayang itulah yang disebut dengan Pamor Badik.

Adapun beberapa Pamor Badik yang kami ketahui adalah sebagai berikut :

1.       Pamor Bayang Capit
2.       Pamor Bayang Sai
3.       Pamor Bayang Pekhancang
4.       Pamor Pebayang Khancang
5.       Pamor Khancang
6.       Pamor Lamang Tundun
7.       Pamor Khancang Batu/ Ibung Khancang Batu
8.       Pamor Khancang Seribu
9.       Pamor Singa Dawan

Diantara beberapa badik tersebut ada juga jenis badik yang bentuknya diluar pakem antara lain adalah jenis Anak Khumbai, jenis Anak Kelingi, jenis Belah Khutan, jenis Siwokh, jenis Gundang Kilang, jenis Gelingging, jenis Titi Gelumbang dan jenis Betuk Setaman.

Bentuk badik pun dapat kita pahami dari cara mengenal model ujung mata bilah (Pemata Badik), yaitu model Pemata Lebai Bumi dan Pemata Lebai Cenadang. Dan untuk jenis fisik badik juga terbagi dua yaitu  Jenis Suduk (Bongkok) dan Jenis Khalis (Lurus).

Demikianlah sekilas pemahaman tentang badik yang kami ketahui yang bersumber dari orang tua dan kakek kami. Dalam filosofi, khususnya PUBIAN dari Marga Way Semah Khulung Halom Bawak Datuk Putih yang kami ketahui bahwa Badik merupakan asal kata dari “ BU’ ADIK “ yang berarti “ BER-ADIK “ atau dalam konotasi bahasa dapat diartikan “mempunyai adik” sebagaimana filosofi yang sering didengung-dengungkan para tetua-tetua kami tempo dulu yang berbunyi :

“ PI’IL LUNIK DI UNCUK BADIK, SIKHI.. ACAK MATI !! “




“Hukum Sipatni Adat, Pukhanti Pakha Niti Igama Pakha Wasa”
Wassalam.

IRHAM RIDHO
Glr. PANGERAN KELANA DATUK PUTIH

Tuesday, March 6, 2012


______B L A D A W______







"" Bladaw Langgak Kenali . Bisani Tedung Bekhuga .
Hepa'an Kaban Muli . Kala Nyesuk di Huma ""








____BADIK SIWOKH____



" Badik Lebai Sebajaw . Pakaian Khaja di Lawok . 
Pitu Pematang, Pak Pulau . Khacun Lapah Ya Ngisok "


Dalam istilah Sai Batin senjata ini disebut dengan  Badik Sewokh. Dan dalam bahasa Pubian disebut dengan Badik Belida atau Badik Bajaw. Keberadaannya di lampung, Badik jenis ini berasal dari Umpu Sebajaw yaitu seorang tokoh dari tanah Bugis yang pernah datang ke Tegineneng Lampung untuk mengadu ilmu dengan tokoh Pubian Tegineneng yaitu Datuk Tuan Kuasa Tuha.

Dalam legenda, Umpu Sebajaw dapat dikalahkan oleh Datuk Tuan Kuasa Tuha. Dengan kekalahannya tersebut Umpu Sebajaw meminta kepada Datuk Tuan Kuasa Tuha untuk dapat diangkat menjadi saudara / MUAKHI. Permintaan tersebut di kabulkan oleh Datuk Tuan Kuasa Tuha dan Umpu Sebajaw pun diberi sebagian wilayah yang dimiliki Datuk Tuan Kuasa Tuha untuk tempat tinggal dan beranak  cucu disana. Adapun wilayah tersebut adalah di wilayah Natar Lampung Selatan. Hingga saat ini situs makam Umpu Sebajaw masih dapat kita jumpai disana.

_BADIK LEBAI CENADANG_


Badik Lebai Cenadang
Sebutan Pagar Dewa
Dilambung Way Ya Ngambang
Jak Umpu Kandang Dewa




























BADIK TITI GELUMBANG_______________
"Badik Niti Gelumbang
Sikahan Keris Bubisa
Asal Tedung Nyemekhang
Pakaian Patih Panglima............... "


Sebagian besar para ahli badik di lampung berpendapat bahwa senjata tikam jenis ini adalah berasal dari belahan sebilah keris yang dibagi menjadi dua bagian.

Dalam sebuah cerita, sebelah diberikan kepada kelompok Tamba Pupus dan sebelah lagi diberikan kepada kelompok Menyekhakat.

Badik ini berasal dari Umpu Pak Lang, atau banyak juga yang menyebutnya Umpu Pengalang yakni yang menurunkan Suku Pubian dari Klan Tamba Pupus dan Menyekhakat.



BADIK GUNDANG KILANG

"Badik Gundang Kilang.
Ilat Tedung Bebisa
Asal Sungkai Pelimbang
Besi Penawang Waja"




Dari prosa lirik tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa Badik Gundang Kilang ini berasal dari daerah Sungkai dan Palembang.

Namun berdasarkan cerita dari para tetua-tetua kami, bahwa badik tersebut di ambil oleh Umpu Serunting Sakti dari atas Bukit Pesagi yang konon asalnya dari Ekor Kadal Hijau yang Berbisa  menyerupai petir.

Walaupun sebagian masyarakat lampung mengetahui, bahwa senjata Umpu Serunting itu adalah BADIK BETUK SETAMAN. Yang jelas, badik jenis ini sangat beracun dan berbisa serta berwarna hitam kehijau-hijauan pertanda racun yang ada pada badik tersebut sangatlah ganas.



BADIK GELINGGING

Monday, March 5, 2012

BADIK CUNDRIK LUNIK





" Badik Cundrik Lunik . 
  Pakaian Nakhik Muli .
  Mak Sayuk Butengepik.. 
  Mak undokh Mak Bulingsi....."



Badik jenis ini adakalanya bersifat sebagai senjata rahasia. Hal ini dapat di lihat dari morfologi bentuk badik tersebut yang bentuknya sangat kecil dan sangat beracun, serta bertuah dalam mitosnya.


Dalam Mitologi yang berkembang di dalam tatanan adat masyarakat khususnya Lampung, Badik ini banyak di cari atau di pinjam oleh seseorang dalam rangka untuk NGEBAMBANG atau melarikan seorang gadis dalam salah satu prosesi adat Lampung.

Dan karena Tuahnya pulalah yang diyakini oleh sebagian orang yang mengerti akan khasiat sebuah Badik, yaitu tidak dapat bertemu dengan musuh, sering kali badik ini digunakan untuk acara NGANTAK SALAH.


BADIK CAKHA LEBAI





" Badik Cakha Lebai . Pakaian Punyimbang Khulung .
Pengetuha Adat Sai Makai . Campuk Lamuk Mak Ginjung "

Untuk jenis Badik Cakha Lebai ini pada dasarnya adalah Badik yang dipegang dan dimiliki oleh khusus Perwatin, Tuha Khaja dalam masyarakat di Lampung.

Sebagai contoh adalah Guru Ngaji, Guru Pencak Silat dan Kepakha Pengelaku Adat (Protokol Adat)





















BADIK BEKINING BAYANG SUDUK




" Badik Bayang Suduk . 
  Nyeselok ditengah Putri . 
  Najin Kebawok Ya Tunduk 
  Bisani Ngundang Pati "







Pada Umumnya, Badik Suduk ini sangat beracun dan biasanya dipakai oleh Putri - Putri Para Punyimbang Adat guna menjaga keamanan diri terutama disaat bertandang dihuma atau dipinggiran sungai dan kerap kali juga diselipkan dipinggang dalam acara KEDAYOK.









BADIK BEKINING CAKHA BENGKULU


" Badik Pebayang Khancang
Khalik Jengani Nyepekhung
Bubisa Narik Dagang
Mak Gituk Tuli Ukhung "






 








BADIK BEKINING BAYANG


"Badik Bayang Sehasta
Ukokhan Bkhaja Besi
Ya Jimat Daw Kekhana
Katingan Punyimbang Bumi"





BADIK BAYANG CAPIT

 
" Badik Bayang Capit
di Rimba Payah Petungga
 Pituh Kumbok Betikhit
Mak Cabuk Silap Mata "















Badik jenis ini bisa di pakai oleh semua kalangan keluarga khususnya bagi mereka yang sering keluar masuk hutan( berhuma ).

 







 








Dalam Mitosnya, 
Badik Jenis ini sangat di percaya oleh sebagian masyarakat di Lampung untuk menghalau binatang buas sehingga sulit bagi orang yang memegang badik ini untuk bertemu binatang buas di dalam rimba.